Macan Kemayoran Sejarah

Macan Kemayoranadalah sebutan dari persija atau Sepak Bola Indonesia Jakarta yang merupakan adalah klub sepak bola Indonesia yang berasal dari Jakarta dan didirikan pada 28 November 1928. Apakah kalian tahu kenapa penamaannya Macan Kemayoran? Berikut adalah beberapa berita bola Indonesia mengenai macan kemayoran.
- Cerita rakyat
Dilansir dari berita persija, dalam cerita rakyat terdapay 2 versi umum yang berkembang terkait asal usul namaMacan Kemayoran. Cerita yang pertama adalah cerita dari kisah seorang pemuda dari Batavia bernama Murtado. Cerita tentang Murtado ini ada di dalam buku berjudul ‘Cerita Rakyat dari Sabang Sampai Merauke’ yang diterbitkan oleh Pustaka Widyatama, yang diceritakan bahwa pada zaman kolonial duluada seorang pemuda pemberani dan juga jajgo bela diri yakni Murtado. Jika di kampung tempat tinggalnya terjadi kejahatan, yakni di Kemayoran, dia sering membela dan melawan sebagai jagoan yang mampu melumpuhkan para penjahat. Penduduk di kampung tempatnya tinggal itu atau di Kemayoran pun menjulukki Murtado dengan sebutan Macan Kemayoran. Inipun yang menginspirasi julukkan untuk klub Persija, tim kebanggaan dari ibu kota.
- Hewan
Selanjutnya ada cerita kedua mengenai Macan Kemayoran. Kisah tentang murtado tadi yang sudah dijelaskan cukup menarik untuk kita baca kan? Namun cerita selanjutnya pun tak kalah menarik, karena disebutkan kalau zaman dahulu di Jakarta pernah berkeliaran hewan macan lho. Dikisahkan pada zaman dahulu ketika nama Jakarta masih bernama Batavia, ternyata macan memang benar adanya di Jakarta. Ketika tahun 1882 lalu ternyata macan dilaporkan berkeliaran di hutan-hutan sekitar Batavia.
Surat kabar Java Bode pada tahun 1882 pernah melaporkan tentang keberadaan Macan di Jakarta, tapi bukan di Kemayoran, melainkan wilayah Tanjung Priok. Untuk memburu macan buas tersebut ada seorang aparat Belanda yang bernama Simons. Dia sendiri saat itu terkenal sebagai pemburu hewan buas yang kebetulan tinggal di Kemayoran. Namun tidak ada informasi tertulis tambahan mengenai perburuan Simons yang dilakukan pada tahun 1882 tersebut. Kemudian surat kabar Java Bode kembali menuliskan kisah perburuan macan di Batavia oleh Simons si pemburu dari Kemayoran.